Sistem Pendidikan Di Indonesia - Apa sih yang dimaksud Sistem Pendidikan Yang Berkualitas? kali ini DaunSingkong akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Pendidikan Yang Berkualitas. Pendidikan
yang berkualitas bukanlah pendidikan yang ditinjau dari segi finansial,
karna sekolah mahal belum tentu menjamin sekolah itu berkualitas,
sekolah berkualitas atau tidak itu bisa dinilai dari Sistem
pendidikannya.
Namun sayangnya sistem pendidikan yang bagus masih sulit
untuk ditemukan, seperti sistem pendidikan di Indonesia yang terbilang cukup kurang yang menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia
berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama
dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris
menempati posisi keenam.
Hasil Peringkat tersebut diperoleh berdasarkan hasil dari pemaduan
tes internasional dan data, mulai dari tingkat kelulusan antara tahun
2006 dan 2010, serta kualitas tenaga pendidik. Sir Michael Barber (penasihat pendidikan
utama Pearson) mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan
negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki “budaya” pendidikan. Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam pendidikan tingkat universitas.
Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa
dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang
juga merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat.
Pertimbangan-pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson
oleh Economist Intelligence Unit.
Sistem Pendidikan Di tahun 2013
Di saat pemerintah melakukan uji publik Kurikulum 2013, saya melalui
blog ini juga melakukan polling terhadap pengunjung blog ini tentang
pendapat mereka apakah dengan kurikulum 2013 ini akan menjadikan
pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik. Dalam polling ini saya
memberikan tiga alternatif pilihan jawaban yang menjadi pilihan para
voter yaitu yakin, ragu-ragu, dan tidak yakin.
Dari hasil polling tersebut saya peroleh 41 voter dengan rincian
sebagai berikut : 5 voter atau 12 % menyatakan yakin, 9 voter atau 22 %
menyatakan ragu-ragu, dan 27 voter atau 66 % menyatakan tidak yakin.
Memang hasil polling ini bukan merupakan cerminan dari seluruh
masyarakat, namun paling tidak ini dapat menjadi perhatian pemerintah
bahwa perbaikan sistem pendidikan nasional ini membutuhkan perhatian
yang optimal tidak saja dari sisi kurikulumnya akan tetapi perlu
perbaikan pada semua pendukung pendidikan baik pendidik (guru) maupun
sarana dan prasarananya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar