Rabu, 02 Oktober 2024

Sejarah Aliran Penghayat Kepercayaan

 


Penghayat Kepercayaan merupakan salah satu aspek penting dari keberagaman agama dan spiritualitas di Indonesia. Meskipun negara ini dikenal dengan mayoritas penduduknya yang menganut agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, namun ada juga komunitas-komunitas kecil yang mengikuti kepercayaan-kepercayaan tradisional yang berakar dalam budaya lokal.[1]

Penghayat Kepercayaan, sering kali disebut juga sebagai aliran kepercayaan atau aliran kebatinan, memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke kepulauan ini, masyarakat pribumi telah mengamalkan kepercayaan-kepercayaan animisme, dinamisme, dan politeisme yang berhubungan erat dengan alam dan roh nenek moyang.[2] Kedatangan agama-agama tersebut kemudian membawa proses akulturasi dan sinergi antara kepercayaan tradisional dengan ajaran-ajaran baru.

Penghayat Kepercayaan di Indonesia tidak terikat pada struktur organisasi formal seperti agama-agama besar. Mereka sering kali mengamalkan keyakinan-keyakinan yang lebih terbuka dan personal, serta mempraktikkan ritus-ritus yang beragam tergantung pada tradisi lokal dan kepercayaan individu. Beberapa ciri umum dari Penghayat Kepercayaan meliputi:

a.      Keterbukaan terhadap Pluralisme

Penghayat Kepercayaan umumnya menghargai keberagaman agama dan keyakinan. Mereka cenderung untuk menerima perbedaan dan bertujuan untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitarnya.

b.     Koneksi dengan Alam

Banyak kepercayaan tradisional di Indonesia menekankan hubungan yang erat antara manusia dengan alam. Mereka percaya bahwa segala sesuatu di alam memiliki roh atau kekuatan spiritual yang dapat berinteraksi dengan manusia.

c.      Pemujaan Terhadap Roh Nenek Moyang

Beberapa aliran kepercayaan meyakini adanya roh nenek moyang yang harus dihormati dan dipuja sebagai penjaga atau pelindung.

d.     Ritus dan Upacara Tradisional

Penghayat Kepercayaan sering mengamalkan serangkaian ritual dan upacara tradisional untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan, seperti pernikahan, panen, atau kematian.

Meskipun memiliki warisan budaya yang kaya, Penghayat Kepercayaan di Indonesia sering menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya dan mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah. Diskriminasi dan persekusi terhadap komunitas-komunitas kepercayaan tradisional juga masih menjadi masalah yang relevan.[3]

Namun demikian, dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya pluralisme agama dan kebebasan beragama, harapan tumbuh untuk masyarakat yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman spiritual di Indonesia. Peningkatan dialog antar agama dan dukungan terhadap hak-hak individu dalam menjalankan keyakinannya menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.[4]

Penghayat Kepercayaan di Indonesia adalah bagian integral dari warisan budaya yang beragam dan kaya. Dalam konteks modern yang terus berubah, pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman agama dan spiritualitas menjadi pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih toleran dan harmonis. Penghayat kepercayaan, sering juga disebut sebagai penganut kepercayaan atau agama tradisional, merujuk pada praktik keagamaan yang berakar pada budaya dan tradisi lokal suatu masyarakat. Meskipun sering kali tidak diakui secara resmi oleh institusi-institusi agama besar, penghayat kepercayaan memiliki warisan spiritual dan kearifan lokal yang kaya, yang telah membentuk identitas budaya di berbagai belahan dunia. [5]

Penghayat kepercayaan mencakup beragam kepercayaan dan praktik spiritual yang tumbuh subur di berbagai komunitas dan budaya. Dari pemujaan alam, animisme, hingga ritual keagamaan yang berkaitan dengan leluhur, setiap tradisi memiliki nilai-nilai uniknya sendiri. Keberagaman ini mencerminkan hubungan yang dalam antara manusia dan lingkungan sekitarnya, serta kepekaan terhadap keberagaman alam semesta. Salah satu ciri utama penghayat kepercayaan adalah fleksibilitasnya. Meskipun ada prinsip-prinsip yang mendasari setiap tradisi, penghayat kepercayaan sering kali memungkinkan interpretasi yang beragam terhadap ajaran-ajaran tersebut. Hal ini memungkinkan setiap individu dan komunitas untuk menyesuaikan praktik keagamaan mereka dengan kebutuhan dan konteks budaya mereka sendiri.[6]



[1] M Wildan Humaidi, “POLITIK HUKUM MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS REKOGNISI PENGHAYAT KEPERCAYAAN DALAM KONTESTASI POLITIK KEWARGAAN INDONESIA,” Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan 9, no. 1 (August 7, 2020): 58.

[2] Mohammad Damami, Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Periode 1973-1983; Sebuah Sumbangan Pemahaman Tentang Proses Legalisasi Konstitusional Dalam Konsteks Pluralitas Keberagaman Di Indonesia (Jakarta: Kementerian Agama, 2011), 8.

[3]  Mohammad Damami, Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dewasa Ini (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), 63.

[4] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, ―Kamus Besar Bahasa Indonesia‖ (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2018.

[5] Ahmad Chairul Rofiq, ―Ahmad Chairul Rofiq, Kebijakan Pemerintah Terkait Hak Sipil Penghayat Kepercayaan Dan Impikasinya Terhadap Perkembangan Penghayat Kepercayaan Di Ponorogo,‖ Kodifikasia 8, no. 1 (2014): 3

[6] Salim HS and Erlies Septiana, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan Disertasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 131.

Senin, 18 April 2016

A Path to International Collaboration: Mahasiswa UIN Suka goes to USA, Hongkong, dan Srilanka.

SANTA CLARA , CA - Mozilla Summit merupakan pertemuan rutin yang diadakan Mozilla Foundation guna mengumpulkan para kontributor dari seluruh dunia. Pada pertemuan itu para Mozillianz (Panggilan kontributor Mozilla) berdiskusi dan merumuskan strategi mengenai perkembangan teknologi khususnya Internet. Selain itu Mozilla Summit jadi ajang ngoprek (menulis kode) bersama bagi para engineer-engineer kontributor Mozilla.
Mozilla merupakan projects non-profit terbesar dalam bidang Internet. Banyak para praktisi dan ahli berkumpul dan berkontribusi di Mozilla. Brendan Eich, merupakan inisiator bahasa pemrogramman Javascript yang sekaligus menjadi CTO dari Mozilla Corporation. Bahasa pemrogramman dinamis yang ditulis untuk Web.
Mozilla Summit 2013 diselenggarakan di 3 lokasi, salah satunya Santa Clara, California. Pada kesempatan itu salah satu mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Aji Kisworo Mukti (@Cengkarux) ikut berpartisipasi dalam ajang pertemuan kontributor itu. Dia merupakan salah satu kontributor Mozilla Project dari Indonesia.

Aji Kisworo Mukti dan Brendan Eich
“Kemarin kami berdiskusi hal yang terlalu baru menurut saya, seperti HTML 5" Kata Aji, mengungkapkan begitu kagumnya pada pertemuan itu.
“Saya juga bertemu dengan orang Wikipedia bernama Amir Aharohi, dia menulis traditional script (Aksara) Bahasa Jawa untuk Firefox dan Wikipedia. Orang yahudi, bertempat tinggal di Yerrusalam. Dia kemarin berpesan untuk menyampaikan hal tersebut kepada orang Jawa disini.”
Mozilla Summit selanjutnya akan diselenggarakan tahun 2016. Melalui ajang seperti ini diharapkan pembaharuan tentang teknologi di UIN Sunan Kalijaga khususnya dan di Indonesia pada umumnya selalu beriringan dengan yang terjadi di Dunia, karena sebenarnya kita bisa menjadi bagian dari perkembangan teknologi itu sendiri.
UIN Sunan Kalijaga Goes to Hongkong
HONGKONG - Kelanjutan dari acara Blackberry Jam Camp yang diikuti oleh 11 mahasiswa Teknik Informatika pada 4 -5 Juli di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat adalah terpilihnya 2 mahasiswa Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga untuk berangkat ke event lebih besar yaitu Blackberry Jam Asia di Hongkong.
Aplikasi MyFridge telah selesai dibuat oleh mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga yang dapat diunduh di BlackBerry World http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34825889 melalui device blackberry Z10/Q10. Aplikasi ini telah meloloskan mereka dalam penilaian regional Indonesia. Pada akhirnya mereka berhak mendapatkan full tiket dan akomodasi ke event Blackberry Jam Asia di Hongkong, 27-29 September 2013.
BlackBerry Jam Asia kali ini diselenggarakan di Asia World Expo, Hongkong. Acara ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh BlackBerry sebagai dukungan bagi developer dan yang terlibat di pengembangan aplikasi BlackBerry. Mahasiswa UIN Sunan kalijaga Siska Restu Anggraeny Iskandar (@Siskarestu) dan Najib Abdillah (@Najib_Abdillah) dan didampingi dosen Aulia Faqih Rifa’i, M.Kom (@auliafaq) dari Teknik Informatika.
Dalam acara tersebut, UIN Sunan Kalijaga berkesempatan untuk memperluas jaringan dengan terhubung dengan beberapa kampus lainnya di Asia seperti Gordon College di Filipina, Berbincang dengan pengembang dari official blackberry serta berbincang santai dengan Vice President Developer Relation untuk BlackBerry yaitu Alec Saunders.
A Trophy From Sri Lanka
COLOMBO – Tim dari lendabook menerima award dari World Summit Youth Award dan menghadiri penyerahan award tersebut di Colombo, Sri Lanka pada tanggal 26 October 2013. Tim lendabook yang diwakili oleh Muhammad Iqbal (Universitas Indonesia), Yunus Kuntawi Aji (Alumni Universitas Indonesia), Ahmad Syarif Afandi (Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga), Sendy Aditya Suryana (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga) dan Siska Restu Anggraeny Iskandar (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga) bertolak dari Indonesia menuju Sri Lanka pada tanggal 22 Oktober 2013.
Lendabook menjadi salah satu winner dari kategori Create Your Culture dengan tujuan mengembangkan budaya membaca di kalangan anak muda dengan cara menyediakan media sosial untuk saling pinjam-meminjamkan buku.
Selama di Colombo, lendabook mengikuti acara yang diselenggarakan oleh ICTA (Ideas Actioned Sri Lanka) sebagai penyelenggara acara, diantaranya acara pembukaan yang dihadiri Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, presentasi dari delegasi World Summit Award, fishbowl dengan para pembicara, dan gala dinner beserta penyerahan award itu sendiri.
Dalam acara ini, team Lendabook berkesempatan bertemu dengan orang-orang sukses dalam techno-entrepreneurship dan berkesempatan mempromosikan project dan meninjau ulang seperti apa Business Model yang tepat agar project dapat berkesinambungan serta berkesempatan mendapat workshop yang nantinya akan berguna untuk melanjutkan project ini.
Berikut adalah daftar pemenang dari 6 kategori yang telah ditentukan:
  1. Fight Poverty, Hunger and Disease!
    - Yomken.com - Egypt
    - Diabetes.bh - Bahrain
    - Friends2Support.org - India
  2. Education for All!
    - The LISTA Initiative - Serbia
    - Callenge: Youth - Slovenia
    - iScuela - India
  3. Power 2 Women!
    - Get Water! - Canada
    - Connecting for my health - Guatemala
    - The African Queens - Tanzania
  4. Create your Culture!
    - You Are What You Post - Mexico
    - Lendabook - Indonesia
    - Jerry Do It Together - France
  5. Go Green!
    - Viadedo - Paraguay
    - Book for Book - Greece
    - Wiithaa - France
  6. Pursue Truth!
    - B The media & Kalabash - Zimbabwe
    - Social Cops - India
    - YES AYV Creative Yout Media Project - Sri Lanka